Tips Menjadi Orang yang Selalu Positif

Dalam menjalani kehidupan sehari-hari, ada banyak kejadian yang bisa kita alami. Ada peristiwa dimana kita dibuat bahagia, bersedih, tertawa, hingga menangis. Semua kejadian yang kita alami memang takkan pernah bisa kita elakkan, karena kita hanya pelaku dan Sang Pencipta lah yang mengatur segalanya. Untuk itu bukanlah masalah yang perlu kita hindari, namun bagaimana kita bisa mengatur pola pikir kita dalam menghadapi masalah tersebut. Lingkungan dan semua pengalaman dalam hidup adalah hasil dari pemikiran dan kebiasaan dominan.

Pikiran dapat memberitahu kita tentang sesuatu (masalah) yang perlu perhatian. Jadi, pikiran menyebabkan menemukan apa yang perlu dilakukan, entah itu dengan cara berpikir secara positif atau negatif untuk mengurusnya. Banyak orang gagal untuk melihat kejadian buruk sebagai pengalaman belajar dan selalu merasa menjadi korban kekejaman dunia, akhirnya menyalahkan orang lain atas apa yang mereka alami.

Ada 3 cara yang bisa dilakukan agar kita menjadi orang yang selalu berpikir positif:

1. Masukkan selalu hawa positif di dalam diri

Gunakan Hukum Attraction Activity dalam menanggapi masalah yang menimpa kita. Orang yang berpikir negatif senantiasa berusaha untuk menghindari masalah. Padahal masalah yang tidak terselesaikan, lama-lama akan semakin menumpuk dan semakin memburuk. Yang pada akhirnya akan membuat kita terjerembab dalam masalah sendiri. Namun dengan berpikir positif, maka kita akan lebih pro-aktif dalam bertindak dan mengatasi semua masalah yang ada.

  • Aktif melakukan kegiatan yang positif. Lingkungan dapat mempengaruhi cara kita dalam berpikir, cepat atau lambat lingkungan dapat berperan untuk membentuk pola pikir kita. Karena itu cerdiklah memilih lingkungan dalam melakukan segala aktivitas. Begitupun untuk sebuah hobi, misalnya bagi yang suka menonton film. Usahakan tidak terlalu sering menonton film yang bertema kesedihan, karena disadari atau tidak bahwa apa yang kita tonton kadang bisa menjadi sebuah inspirasi.

  • Koleksilah bacaan penyemangat atau kalimat motivasi yang bisa kita baca sewaktu-waktu, agar disaat merasa down bisa dibaca kembali sehinga kita kembali optimis.

  • Fokuskan imajinasi dan berupaya untuk menjadi orang positif baru. Kita tidak bisa selalu mengendalikan hal-hal yang terjadi dalam hidup kita, tetapi kita bisa berusaha mengendalikan apa yang kita pikirkan dalam pikiran kita dalam merespon apapun yang kita alami. Orang yang selalu berpikir positif akan terlihat lebih tenang dalam menghadapi permasalahan.

  • Bayangkan bahwa kita sudah menjadi orang yang positif dan sangat mencintai hidup. Kebahagiaan itu terletak pada pikiran yang kemudian bisa kita rasakan. Jika kita berpikir hidup yang kita lalui ini menyenangkan, maka kebanyakan waktu yang kita lalui pun akan terasa menyenangkan. Namun sebaliknya jika kita berpikir "Hidupku menyebalkan!", maka kebanyakan waktu yang kita lalui juga terasa buruk.

2. Identifikasi Masalah dan Set Goal

  • Akuilah bahwa masalah itu memang ada. Kita tidak dapat mengubah masalah itu terjadi atau tidak terjadi pada kita, yang bisa kita lakukan adalah menerima masalah itu dengan lapang dada. Andai kita dibuat sakit hingga menangis karena suau masalah, itu merupakan respon emosional secara spontan. Tapi setelah itu, cobalah bangkit untuk mencari sumber masalah dan kemudian berusaha mengatasinya. Percayalah, seberat apapun masalah pasti ada jalan keluarnya.

  • Buatlah tujuan dalam hidup ini. Tujuan memberikan pandangan yang lebih positif terhadap kehidupan. Orang-orang yang bosan dengan kehidupan dan merasa terjebak, biasanya lebih merasa tertekan. Menetapkan tujuan akan memberikan motivasi tersendiri pada kita, disamping itu juga membantu orang lain bergerak untuk maju.

3. Nikmati hidup bersama Orang yang kita cinta

  • Hargailah teman, sahabat dan saudara yang kita miliki. Menghargai orang-orang dalam kehidupan ini akan membuat hidup kita terasa nyaman. Orang yang saling mencintai dan menyayangi akan saling membantu, baik disaat suka maupun duka. Jika ada disekitar kita orang-orang yang membenci, suka mengejek, bahkan mendiskriminasi kita, anggaplah itu sebagai sebuah ujian dan tidak perlu terlalu jauh memikirkan apa yang mereka lakukan. Alihkan pikiran kita kepada orang-orang yang selalu mendukung, mereka akan menjadi penyemangat dan kitapun merasa beruntung memiliki teman yang baik dalam hidup ini.


Dengan berpikir positif akan membuat kita memiliki harapan yang lebih baik dan mencari kemungkinan-kemungkinan baru dalam hidup yang sudah terlalu keras ini. Mari kita berusaha untuk menjadi orang yang selalu menyebar hawa positif, baik untuk kehidupan kita sendiri maupun kehidupan orang lain disekitar kita.


~ Happy Blogging & Be Positive ~

Arti Kebersamaan Dalam Organisasi

Kata "Kebersamaan" terasa begitu familiar di telinga kita, khususnya bagi mereka yang tergabung dalam sebuah komunitas atau organisasi. Tapi terkadang individu didalam kelompok tersebut tidak tahu atau bahkan melalaikan arti makna dari kebersamaan. Mengapa rasa kebersamaan begitu penting dalam sebuah organisasi, ikatan, group atau komunitas? Kata "Kebersamaan" memiliki makna sebuah ikatan yang terbentuk karena rasa kekeluargaan/persaudaraan, lebih dari sekedar bekerja sama atau hubungan profesional biasa.


Kebersamaan memiliki 4 unsur yang harus diciptakan dan dijaga oleh setiap individu yang tergabung didalamnya:

1. Sehati & Sepikir (Satu Visi)
Dalam sebuah organisasi akan terdapat banyak orang yang memiliki pendapat berbeda. Satu kepala satu ide, seribu kepala seribu ide. Namun jika ingin membuat kelompok kita kuat dan solid, maka selayaknya kepentingan bersama lebih diutamakan dari kepentingan pribadi. Tinggalkan perbedaan dan galang persamaan, akan mengantar organisasi kita dapat berjalan dg lancar.

2. Tidak Egois
Sudah bukan rahasia lagi jika manusia itu adalah "makhluk egois". Apapun yang tidak memiliki nilai tambah buat dirinya, kebanyakan tidak akan ada partisipasi yang dikeluarkan, bahkan dianggap tidak penting. Jika sifat ini ada dalam sebuah organisasi, bisa dipastikan organisasi tersebut hanya punya program tapi tidak ada kegiatan. Tidak ada yang mempelopori, karena semua menganggap apa yang mereka lakukan tidak ada imbal baliknya. Jika ingin memiliki organisasi yang solid, maka kita mulai utk belajar menurunkan Ego demi kepentingan bersama.

3. Kerendahan Hati
Organisasi akan memiliki anggota yang hegemoni (campuran). Terkadang ada sebagian anggota yang terlibat tidak memiliki keahlian dan pengalaman khusus, modal mereka hanya sekedar kerelaan demi memberikan sumbangsih. Maka selayaknya anggota yang memiliki usia lebih tua, pengalaman lebih matang, keahlian lebih tinggi, kondisi finansial lebih beruntung, untuk menekan rasa sombong dalam diri dan rela bekerja sama (sambil menuntun) dg anggota lainnya. Kerendahan hati akan menghindarkan kita dari rasa benci, iri hati dan timbulnya kelompok yang terkotak-kotak.

4. Kerelaan Berkorban.
Setiap individu dalam sebuah organisasi, akan memiliki sumbangsih yang bisa berbeda-beda. Ada yang menyumbangkan dana, pikiran, fasilitas, tenaga atau waktu. yang punya finansial lebih menyumbangkan dana utk transportasi dan konsumsi, sementara yang memiliki waktu menyumbangkan tenaga dan waktunya utk melaksanakan tugas. Perbedaan sumbangsih jangan sampai membuat gesekan negatif yang bisa berdampak pada perpecahan. Jika ingin bekerja bersama-sama, maka siapkan kerelaan untuk mau berkorban dan jangan pernah itung-itungan.

Jika setiap individu dalam sebuah organisasi memahami dan terus belajar untuk memenuhi 4 unsur diatas, maka lambat laun organisasi yang dikembangkan akan menjadi semakin kuat dan solid di kemudian hari. Kesadaran diri untuk menjadi insan yang lebih baik dan terus bertumbuh, akan sangat membantu proses perubahan diri.


~ Happy Blogging & Belajar Lebih Baik ~

Perbedaan Topik dan Judul Sebuah Tulisan

Artikel ini saya tulis dikarenakan masih ada kebingungan bagi sebagian orang, yang menganggap judul sama dengan topik. Padahal topik dengan judul itu berbeda. Seperti yang saya tulis di bagian akhir artikel Pembatasan Topik untuk Tulisan, bahwa topik adalah intisari atau pokok pikiran yang menjadi pembahasan, sementara judul adalah kalimat yang dijadikan headline atau kepala tulisan agar lebih menarik dan membuat penasaran.

Pemilihan topik harus ditentukan sebelum memulai menulis, sedangkan judul bisa dibuat sebelum atau sesudah tulisan itu jadi. Bagi penulis yang sudah berpengalaman, pemilihan judul sering dilakukan setelah karya tulisnya jadi. Kalaupun dibuat sebelum memulai menulis, tak jarang penulis merasa perlu untuk mempertimbangkannya kembali atau merubahnya. Ini dimaksudkan agar judul sebagai headline benar-benar sesuai dengan isi tulisan. Topik dan judul memiiliki kedudukan yang sangat penting dalam sebuah tulisan. Topik penting untuk membuat rumusan pokok pikiran selama proses menulis. Judul juga penting karena dijadikan headline, terutama saat disuguhkan kepada pembaca.

Untuk lebih jelasnya saya akan berikan contoh perbedaan topik dan judul sebagai berikut :

Misalnya topik tentang "Perjuangan Ki Hadjar Dewantara" dengan pokok pikiran, "Ki Hadjar Dewantara berjuang dengan mencetuskan pemikiran yang cemerlang, khususnya dalam bidang pendidikan. Pemikiran-pemikiran itu masih tetap bisa digunakan untuk masa kini dan masa yang akan datang. Meskipun Ki Hadjar Dewantara mencetuskannya pada masa sebelum kemerdekaan."

Tulisan yang sudah jadi berdasar topik dengan pokok pikiran tersebut bisa diberi judul "Pemikiran Seorang Pejuang Pendidikan", atau "Ki Hadjar Dewantara seorang yang Jenius", atau "Ki Hadjar Dewantara Putera Bangsa Indonesia yang Besar", atau "Warisan Ki Hadjar Dewantara", atau "Pemikiran Ki Hadjar Dewantara Masih akan Tetap Aktual" dan seterusnya.

Judul selain dibuat berdasarkan selera penulisnya juga harus sesuai dengan isi tulisannya. Untuk itu seorang penulis harus mampu memilih judul yang dianggapnya menarik dan memiliki nilai artistik. Sehingga dengan membaca judulnya saja, pembaca sudah tertarik dan memutuskan untuk membaca lebih lanjut karya tulis seorang penulis. Topik bisa saja berbeda dengan judul, asalkan masih memiliki kesesuaian dengan isi tulisan. Terkadang ada topik yang langsung dijadikan menjadi sebuah judul, ini sering didapati dalam tulisan-tulisan ilmiah. Namun untuk saat ini, tulisan yang tidak berpretensi ilmiah pun seperti tulisan populer atau tulisan jurnalistik, kerapkali membuat topik langsung sebagai judul.

Dari ulasan ini semoga saja tidak ada lagi pembaca yang bingung akan perbedaan dari topik dengan judul. Mungkin kelihatan serupa, tapi keduanya tidaklah sama artinya. Dan untuk postingan selanjutnya, saya akan memberikan "Tips Membuat Judul yang Baik dan Menarik". Jika diantara pembaca ada hal yang belum jelas dan ingin ditanyakan, silahkan ditulis di kolom komentar. Tapi mohon maaf jika jawabannya tidak quick respond, sebab aktivitas saya tidak selalu terhubung dengan jaringan internet. Atau Anda bisa langsung berkomunikasi dengan istri saya, Vanny Chrisma W, via facebook.


~ Happy Blogging & Teruslah Belajar ~